Wednesday, 6 February 2013

indonesia death metal

Dari sekian banyak musik pop melayu yang tengah mewabah pada saat ini, ternyata ada sebuah komunitas musik underground tanah air yang tetap eksis malang melintang di label minoritas. Komunitas ini dinamakan ‘Indonesian Death Metal’. Komunitas ini merupakan perkumpulan dari band-band Death Metal di Indonesia.
Death metal sendiri adalah sebuah sub genre dari musik heavy-metal yang berkembang dari trash-metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) atau geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut “Cookie Monster vocals”.
Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Cannibal Corpse, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave.
INDONESIAN DEATH
METAL… Di Indonesia,
genre ini diawali pergerakan
dan perkembangan- nya di tahun
1990-an dengan band
thrash metal Rotor di
Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal Indonesia berasal
dari munculnya inisiatif oleh
band Grindcore asal Malang,
Rotten Corpse, yang
menggarap untuk pertama
kalinya (yang diketahui) musik Death Metal. Kemunculan dan
permainan Rotten Corpse
akan Death Metal merupakan
pertanda dari lahirnya
sebuah individu musik baru,
bernama Death Metal. Beberapa band pioneer Death
Metal lainnya di daerah lain,
seperti Trauma dari Jakarta,
Insanity dan Hallucination dari
Bandung, Death Vomit dari
Jogjakarta, Slow Death dari Surabaya, kemudian
berkembang dengan band band yang dianggap sebagai senior karena pengalamannya masing- masing seperti:

Disinfected, Ancur, Plasmoptysis, dan Jasad dari
Bandung, Siksa Kubur, Funeral
Inception dari Jakarta dan Cranial
Incisored Yogjakarta
dan Semarang Grind Buto.
Abysal Total Rusak dari BUKITTINGGI (Sumatera Barat).
Sharyn in the Dying Forest
dari Padang, Praying For Suicide
Tragedy dari
BUKITTINGGI (Sumatera Barat),
HATESTROKE dari Kediri, tentunya masih banyak lagi
dan terus berkembang.
Perkembangan musik Death Metal
di Indonesia mengalami
perkembangan yang sangat
baik. Diantaranya terusulkannya suatu
forum pusat dari pecinta
Death Metal Indonesia, yang
bernama forum Death Metal
Indonesia, yang bernama
Indonesian Death Metal atau disingkat IDDM. Kemudian juga muncul Indogrind.net, GUBUG RIOT, staynocase, dan lainnya.
Saat ini, band-band baru
Death Metal akan
menyuarakan ’suara-suara maut’ dalam event metal.
Band- band Death Metal di
Indonesia sekarang antara lain
Asphyxiate, Bleeding
Corpse, Death Vomit, Kill
Harmonic, Grind Buto, Infected Voice, Brain Ass, Hate Stroke,
Sickmath dan sebagainya.
Perkembangan Death Metal
Indonesia setelah terciptanya
IDDM, merupakan sebagai
indikasi dan peresmian kelompok- kelompok Death
Metal di seluruh wilayah
Indonesia untuk go on public atau
menunjukkan diri
mereka masing-masing pada
publik. Seperti pada saat ini, banyak sekali kelompok/
komunitas Death Metal
Indonesia di wilayah mereka
masing-masing yang sudah
menunjukkan diri mereka di
Internet. Komunitas- komunitas tersebut masih
merupakan bagian dari
Indonesian Death Metal/IDDM. IDDM
merupakan salah satu
web penghubung yang
menjadi tempat bertukar pikiran maupun aspirasi
hingga media untuk iklan /
promosi album maupun
merchandise. Komunitas-
komunitas tersebut
diantaranya adalah Bandung Death Metal, Bekasi HORDE!
Death Metal, Jogjakarta
Corpse Grinder, Magelang Death
Metal Militia, Sukoharjo
Death Metal, Semarang Death
Metal, Bali Death Metal sampai Samarinda Death
Metal dan masih banyak lagi
komunitas di seluruh Indonesia m/
Jiwaku jiwamu jiwa yang kelam
Hitam musik ku
namun lurus jalan hidup ku
1342974780501303669

No comments:

Post a Comment